Rabu, 28 Desember 2011

Beasiswa Pemerintah Jepang (MONBUKAGAKUSHO)

Beasiswa Pemerintah Jepang (MONBUKAGAKUSHO) Untuk Program Teacher Training (Penataran Guru)

Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat mengingkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2012.

PERSYARATAN
  1. Lulusan S-1 atau D-4 dan guru yang mengajar secara aktif di SD, SLTP, SLTA (termasuk sekolah swasta dan SMK).
  2. Pelamar telah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan formal pada tanggal 1 April 2012. Semua bidang ditawarkan kecuali, bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Arab, pendidikan agama dan perhotelan.
  3. Usia di bawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2012.
  4. Sehat jasmani dan rohani. (bagi pelamar wanita tidak diperbolehkan dalam kondisi hamil)
  5. Bersedia belajar bahasa Jepang karena bahasa pengantar di universitas adalah bahasa Jepang.
FASILITAS YANG DIDAPAT
  1. Tanpa ikatan dinas.
  2. Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) – Jepang.
  3. Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah, dan uang pendaftaran.
  4. Tunjangan bulanan sebesar ¥ 152.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan).
  5. Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.
CARA PELAMARAN
  1. Pendaftaran dibuka pada 7 November 2011 dan ditutup pada 27 Januari 2012.
  2. Bagi pelamar, baik pegawai negeri maupun swasta dapat langsung menyerahkan/mengirimkan formulir yang telah diisi ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang dengan dilampiri dokumen yang diperlukan.
  3. Bagi pelamar yang berstatus pegawai negeri tetap harus melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
(dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima)

  1. Formulir.
  2. Pasfoto (harus ditempel pada formulir).
  3. Ijasah dan transkrip nilai.
  4. Surat Keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan disetujui mengikuti program beasiswa ini, disertai dengan keterangan jumlah lama tahun mengajar.
  5. Surat Rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.
  6. * Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang.(Ukuran kertas A4)
TAHAP PENYELEKSIAN
  1. Ujian tertulis bahasa Inggris (khusus untuk guru bahasa Jepang: ujian bahasa Jepang) pada tanggal 13 Februari 2012.
  2. Bagi yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk mengikuti wawancara di Jakarta.
  3. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.
  4. Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.
CATATAN
  1. Formulir pendaftaran dapat diperoleh di :
    1. Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
      Jl. M. H. Thamrin 24 Jakarta 10350
      Tel. 021 – 3192 4308 ext. 175 atau 176
    2. Konsulat Jenderal Jepang Surabaya
      Jl. Sumatera No. 93, Surabaya
      Tel. 031 – 503 0008
    3. Konsulat Jenderal Jepang Medan
      Wisma BII Lt. 5, Jl. P. Diponegoro No. 18, Medan
      Tel. 061 – 457 5193
    4. Konsulat Jenderal Jepang Denpasar
      Jl. Raya Puputan 170 Renon
      Telp. 0361 – 227 628, 223 193
    5. Kantor Konsuler Jepang Makassar
      Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar
      Telp. 0411 – 871 030
  2. Formulir pendaftaran juga dapat diperoleh dengan melakukan download di sini .
  3. Formulir pendaftaran yang telah diisi beserta dokumen pelengkap dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 27 Januari 2012 ke alamat:
    Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
    Jl. M. H. Thamrin 24
    Jakarta 10350
For more information, please visit official website: www.id.emb-japan.go.jp

Wisuda UPI 2011

Bulan desember tepatnya tanggal 21 sudah merupakan agenda tahunan universitas pendidikan Indonesia untuk menyelenggarakan acara wisuda yang kebetulan merupakan gelombang ke III, sebelumnya UPI sudah menyelenggarakan wisuda gelombang ke II pada bulan agustus lalu. Namun yang paling meriah dan diikuti banyak peserta adalah wisuda gelombang ke III.


Hiruk pikuk suasana haru bercampur aduk itulah yang dirasakan para wisudawan/wisudawati (*termasuk saya lhoo,..) ini juga merupakan ajang silaturahmi berbagai angkatan dari mulai program reguler, lanjutan sampai dual modes,...asyiikkk!!:), tak lupa pula para peserta wisuda berpoto ria dengan teman-teman dan sanak keluarga untuk mengabadikan momen bersejarah ini (Narciss abizz,..).
Teman-teman semoga kita dipertemukan lagi di lain kesempatan, tetap semangat untuk jadi agen pembaharu and pejuang pendidikan,..!!selamat berjuang,...

Kamis, 15 Desember 2011

Tips Photograpy Dengan Objek Bunga

Foto bunga adalah salah satu proyek foto yang sangat populer bagi pemilik kamera terutama bagi orang-orang yang mempunyai kegemaran dibidang photograpy memotret bunga hampir selalu wajib dicoba. Mari kita bahas beberapa tips memotret bunga supaya hasilnya seperti jepretan photografer profesional cekkidoott :

1. Cari objek yang dekat dengan kita, bahkan bunga dipekarangan rumah pun bisa!


 Buat yang tinggal di daerah dataran tinggi atau pedesaan yang relatif banyak “koleksi” tanaman bunga dimana-mana, cukup beruntung. Sialnya adalah yang tinggal di kota cukup urban. Susah sekali mencari suasana yang penuh dengan bunga-bunga indah? Untungnya ada profesi yang namanya florist alias si tukang bunga.

Carilah florist terdekat dan belilah bunga darinya. Memang jadi ada tambahan biaya tapi dijamin bisa memilih jenis dan kualitas bunga yang sesuai keinginan. Atau mungkin juga dapat menanam bunga di sekitar pekarangan rumah kita. Tanamlah bunga-bunga yang menarik untuk difoto. Bunga yang penuh dengan beragam warna agar hasil foto sangat menarik.

2. Coba dari berbagai sudut pengambilan gambarnya, tidak selalu dari atas
Cobalah potret dari samping, atau malah dari bawah sekalian seperti foto di atas. lebih menarik bukan? Cobalah bereksperimen dengan beragam sudut pemotretan, jangan takut mencoba.

3. Basahi bunga atau potret setelah hujan
Bunga yang basah atau berembun memiliki keistimewaan tersendiri bagi mata yang melihatnya. Untuk memotret bunga dalam kondisi basah, bisa menunggunya setelah hujan atau memotretnya pagi-pagi sekali setelah malam yang berembun. Jika dua kondisi ideal ini tidak terpenuhi, toh bisa kita basahi sendiri. Gunakan semprotan bunga dari jarak yang agak jauh dan kalau bisa aturlah agar butiran airnya selembut mungkin,  supaya tekstur air yang menempel di bunga tampak lembut dan kelihatan alami.
4. Aturlah agar background cocok seirama
Niat memotret bunga adalah untuk menangkap keindahan mereka, untuk itu pastikan obyek utama (bunga) tetap menonjol keindahannya dan tidak dicemari background yang kurang seirama atau terlalu sibuk. Lakukan segala upaya agar kita memperoleh background yang oke: ganti sudut pemotretan, singkirkan background yang mengganggu, pilih aperture besar supaya background jadi blur, atau lakukan pemrosesan menggunakan photoshop untuk membuat background terasa lebih pas.
5.  Potretlah gambar secara closeup
Untuk memotret bunga secara close-up bisa dilakukan dengan cara: zoom lensa sampai maksimum, atau gunakanlah filter close-up, atau kalau punya kamera SLR maka bisa menggunakan lensa makro. Memotret bunga secara close up membantu membuat background semakin blur dan juga meningkatkan detail yang tertangkap kamera sehingga hasilnya lebih menonjol.

6.untuk poto super close-up lakukan didalam ruangan
Foto bunga super close-up menggunakan lensa makro atau filter close-up seperti foto diatas, jika melakukanya di luar ruangan maka kita  harus menghadapi beberapa tantangan, salah satu yang paling sulit adalah angin. Foto bunga super close-up memiliki jarak fokus yang sangat tipis, jadi begitu angin bertiup dan bunganya sedikit bergerak saja sudah mengubah titik fokus. Untuk itu, kalau bisa bawa bunganya ke dalam ruangan supaya resiko tiupan angin hilang maka pekerjaan akan jauh lebih mudah.

Selain itu, kita akan lebih mudah mengontrol background (misalnya gunakan kertas atau kain yang warnya sesuai keinginan) dan pencahayaan (misalnya gunakan cahaya dari jendela serta beberapa kertas manila sebagai reflektor). Gunakan manual fokus dan gunakan aperture sekecil-kecilnya (f/x; dimana x diset di angka yang terbesar misal f/22 atau f/16), serta gunakan tripod untuk membantu mengkomposisi foto.

*sumber: http://wajibbaca.com

Rabu, 14 Desember 2011

Possessive in a relationships

Possessiveness in personal relationships acts like poison. When we try to monopolize the affections of our near and dear ones, when we try to run their lives according to our rules, we are striking at very root of our personal relationship. Therefore, it is necessary to cultivate detachment even to the people we love. Detachment does not mean indifference or lack of care and concern. It only means you stop attempting to control others, and avoid judging others on your own terms.
Possessive is an act to stimulated because that too much love, hope and trust to someone who we're beloved, so make a relationships getting relax and easy going just do it.
Be carefull and always believe to Allah that we had got the best destiny. keep your spirit and ideas be possitive thinking.
have been ever did in your relationships ?

Selasa, 13 Desember 2011

How to Improve Education in Indonesia

Education in Indonesia is primarily the responsibility of the Ministry of National Education of Indonesia. According to the Indonesian Constitution, all citizens must undertake nine years of compulsory education, six years at elementary level and three in junior high school. The constitution also notes that education in Indonesia is divided into two major parts, formal and non-formal.

Since its independence in 1945, The Government of Indonesia has steadily made efforts to improve and expand its education system. Over the years, significant efforts have been made to develop all levels of formal education in Indonesia, from elementary to university education.
The extent to which a nation has achieved success in improving its education is a barometer for measuring its development. Education in Indonesia lags far behind many other countries. The slow progress in the education sector in Indonesia is reflected in the Human Development Index report 2007, which ranked Indonesia number 107 with a score of 0.728. The Human Development Index is an indicator that measures a nation's quality of life, access to proper education, life expectancy, living standards and the level of literacy.

Education is essential to development.  It opens doors to all and helps people to lift themselves out of poverty. It empowers people and is a powerful “equalizer”. The best and only way to produce qualified human resources is the provision of a flawless education system.

What is Quality Education?

Quality education encompasses the following aspects:
  • Schools that are in good condition, both in physical infrastructure and teaching resources
  • A well balanced curriculum that meets the needs of the students and includes many forms of skills training, including technology
  • Teacher-based education where the welfare and abilities of the teachers are satisfactory
  • Education that is implemented using contextual learning that prepares children for the challenges of the future
Indonesia has made significant developments in education in the last 10 years in terms of quantity. However, in terms of quality, not much advancement has been made. Educational institutions do not have consistent quality across the board. Only institutions that charge high tuition fees can provide high quality teaching and learning systems. As a result, they are able to attract only the upper class students. Less financially viable institutions cannot compete.

To improve the quality of education in Indonesia, the Government is making efforts to:
  • Create a national movement for completion of basic education, involving communities, especially parents and community leaders, NGOs, the private and industrial sectors.
  • Enhance and strengthen existing essential programmes for increasing school enrolment
  • Mobilise resources for maintaining and improving the Basic Education Programme.
  • Provide better opportunities for private schools and community-based educational institutions to participate in basic education provision.
  • Use alternative education approaches and programmes to reach previously unreached poor and remote communities and improve equity in access to basic education.
This is where the global community can be a part of Indonesia’s efforts. Many non-profit organisations from Canada like Mustard Seed Canada have been involved in providing quality education to students in Indonesia by:
  • building and running schools for children
  • enabling children in remote areas to have an education
  • rebuilding schools destroyed by natural disasters
  • creating necessary infrastructure in schools to enhance learning
  • offering scholarships to children from disadvantaged backgrounds
  • providing teacher-training facilities for pre-service as well as in-service programs
  • fostering student exchange programs and study tours
  • launching university partnership programs
Donations to charity made by ordinary people help make an extraordinary difference to the students in Indonesia, providing them with resources that we in developed countries take for granted.

(source by  Mustard Seed Canada)